Langsung ke konten utama

Tiada Alasan lain untuk Pengabdian, Karena Memang Kewajiban

Assalamu’alaikum..
            Saya, Asih Riska Nurmasari, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 2013. Sesungguhnya, tidak ada alasan yang diungkapkan untuk saya memilih mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat, karena mengikuti kegiatan seperti Pengabdian tersebut, menurut saya memanglah kewajiban kita sebagai mahasiswa. Rasa itu ada ketika hati telah bergerak, kesempatan ada,  dan adanya motivasi serta inspirasi. Hati bergerak untuk membantu meringankan beban, mendengar keluh kesah mereka, mengapai suatu cita mulia untuk bangsa. Tidak ada seoarang anak pun, yang tidak memiliki cita. Cita yang mulia itu harus terwujudkan, mimpi anak-anak Indonesia yang kelak menjadi kenyataan. Untuk itu, saya ingin bergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat.
            Tidak banyak hal yang saya tau, untuk itu saya ingin lebih jauh mengetahui kondisi masyarakat Indonesia. “Ketika kita dihadapkan dengan keterpurukan, akan kah kita menjadi orang pertama yang lebih terpuruk? Ataukah kita menjadi orang pertama untuk bangkit?” Itu semua adalah pilihan. Dari situlah, saya memulai membangun pada pikiran dan naluri saya untuk peduli terhadap sesama. Dengan mengikuti kegiatan ini, sebagai cara saya mensyukuri nikmat yang Allah berikan, yaitu menjadi mahasiswa UI. Saya merasa sebagai rakyat Indonesia, saya belum melaksanakan kewajiban saya sebagai mahasiswa dalam totalitas perjungan untuk negeri tercinta.
Salah satu lagu yang membuat saya sadar, yaitu lagu “darah juang”.
Indonesia, negeri yang samuderanya kaya, tanah yang subur, dan negeri yang permai. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak rakyatnya yang bersimbah luka, Anak kurus tak sekolah, Pemuda desa tak kerja, Mereka dirampas haknya, Tergusur dan lapar.
            Untuk mengawali langkah berjuang untuk bangsa, yaitu degan mengikuti Pengabdian Masyarakat. Mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan cita mulia bangsa Indonesia. Dengan mencerdaskan anak Indonesia, pastinya negeri kita tidak lagi terjajah oleh bangsa lain maupun bangsa sendiri. Mari rakyat Indonesia dan mahasiswa bersatu untuk  mewujudkan Cita dan mimpi bangsa Indonesia.
Tak bisa, banyak yang saya ungkapkan.

Hidup Mahasiswa! Hidup rakyat Indonesia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruslah Belajar

Dalam setiap waktu, ada kesempatan untuk melakukan suatu hal dengan maksimal.  Kitalah yang memilih dan menentukan mau bekerja maksimal atau sebaliknya. Profesional pada prinsipnya tuntas dan tanggungjawab.  Kita juga yang memilih dan menentukan mau profesional atau sebaliknya. Teruslah belajar, belajar, dan belajar. Karena beginilah kehidupan ini mengajarkan.. Teruslah beranjak dari anak tangga satu ke anak tangga yang lebih atas, karena itulah bagian dari suatu pencapaian. Jangan berhenti dan merasa cukup pada anak tangga yang saat ini, Karena anak tangga yang berada di puncak masih menunggu.  TerusSemangatAsih! 

"Doain aja yang terbaik"

yaa, kalau ditanya aku sering jawab: "doain aja yang terbaik" atau "doain yang terbaik saja" *Bahkan ada kawan ku yang inget betul tata kalimat itu. Hapal dengan jawabanku. Sampai jadinya sering iseng ikut jawab seperti itu.  --- Pasti ada maknanya. Kita yakin bahwa Allah yang Maha baik, Allah pasti memberikan rencana yang Terbaik untuk hamba-Nya. Kita juga yakin bahwa setiap pilihan-Nya, setiap kehendak-Nya merupakan yang terbaik bagi hamba-Nya.  Lalu, kenapa masih menjawab dengan "doain aja yang terbaik"? Bukankah sudah meyakini bahwa segala ketetapan-Nya adalah yang terbaik??  Nah, bahwa sebenarnya manusia lah yang tidak mengetahui versi terbaik dari Allah. Kadang manusia justru karena egonya menganggap apa yang direncanakan manusia itu terbaik bagi dia (baik versi manusia). Bukankah manusia sangat jauh pengetahuannya jika dibandingkan Pengetahuan Allah? Bukankah Allah yang Maha Mengetahui, sedangkan manusia serba tidak tau?   S...