Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah: (1) penguasa yang adil, (2) seorang pemuda yang tekun (tumbuh) beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya senantiasa bergantung (memikirkan dan mengusahakan kemakmuran) masjid, (4) dua orang laki-laki yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah, (5) seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh seorang wanita yang mempunyai jabatan dan kekayaan namun ia menolak dengan mengatakan ‘Aku takut kepada Allah’, (6) seorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan (7) seorang yang berdzikir saat sedang sendirian hingga menangis karena rasa takutnya kepada Allah” (HR. Bukhari, Muslim)

Ada apa dengan ucapan “Alhamdulillah dan Astaghfirulloh”

B eranjak kelas XI, tak terasa cerita-cerita ini lah yang membuat kesan menarik pada pertemanan dan keakraban. Banyak hal yang dilakukan dikelas maupun diluar sekolah yang mungkin tidak akan terlupakan. Salah satunya adalah ucapan “Alhamdulillah dan Astaghfirulloh”  yang sering diucapkan bersama-sama satu kelas. Dalam kehidupan sehari-hari Ucapan seperti ini sering kali terucap ketika mendapat suatu kebaikan atau kebalikannya. Tidak jauh berbeda di  kelas ini. Aku pun tidak terlalu mengerti, mengapa ucapan itu secara tidak langsung dan tidak disengaja terucap begitu saja, seolah spontanitas dari setiap siswa. Pada dua insan yang berbeda namun satu tujuan. Suatu ketika pengajar tersebut menuju kelas untuk memberi ilmu dan  mengamalkan ilmu, salah seorang teman kami refleks mengucap Astaghfirulloh .. dan kenyataannya sang pengajar mendengar dan ingin tahu apa maksud kata tersebut. Keadaan kelas yang semula gaduh menjadi diam  seribu bahasa tanpa s...

Begitu Cepat, Pendidikan 9tahun Untuk Aska 

‘Aska’ inilah gadis kecil yang senantiasa semangat dan optimis. Selalu sabar dan berjiwa besar ketika memperjuangkan suatu hal yang dia yakini. Pengetahuan dan ketekunan yang menjadi kekuatan dalam mengikuti serta menjalani pendidikan. Aska yang bersifat lugu dan kekanak-kanakan memliki niat untuk membahagiakan Bapak, Ibu, kakak, adik, dan orang-orang disekitarnya melalui prestasi yang membanggakan. Kali pertama masuk sekolah, Aska tidak merasa kesulitan dalam mencari teman. Mudah bergaul dan ramah menjadi alasan utama bagi Aska untuk beradaptasi dengan lingkungan. Aska satu kelas lagi dengan Tika, teman waktu di taman kanak-kanak yang rumahnya tidak jauh dengan rumah Aska. Bahkan tepat di depan rumah Aska.             Bel pulang berbunyi Aska dan Tika pulang ke rumah bersama. Mereka tidak sekadar berangkat dan pulang bersama tetapi mereka sering kali belajar bersama. Tika yang begitu pandai dan mudah menerangkan, menjadikan Aska s...